BSIP Bengkulu Ikuti Workshop Penggunaan Bagan Akun Standar Untuk Perencanaan dan Penganggaran
Kamis, 22/09/2023 bertempat di Grand Savero Bogor telah dilaksanakan kegiatan Workshop Penggunaan Bagan Akun Standar Untuk Perencanaan dan Penganggaran. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran TA 2024 dan dihadiri oleh Koordinator Program dan Evaluasi UK UPT Lingkup BSIP.
Kegiatan ini diawali dengan pembingkaian kegiatan oleh Koordinator Perencanaan BSIP, Dr. Ir. Sri Asih Rohmani, M.Si. Beliau menyampaikan agar kita semangat yang kita miliki hari ini menjadi rangkaian kita mulai berbenah diri membentuk jati diri BSIP. Beliau juga menambahkan agar semua UK UPT memiliki dokumen penganggaran yang memiliki pola terstandar dari sisi substansi. Untuk saat ini masih banyak ditemukan inkonsistensi pada sasaran kinerja, dan beliau berharap agar kita dapat mewujudkan kepatuhan sesuai kategori keluaran yang dihasilkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi Sosialisasi Bagan Akun Standar untuk Perencanaan dan Penganggaran dari Direktorat Akuntasi dan Pelaporan Keuangan, Kemenkeu serta Review Evaluasi dan Bedah RKA-K/L Lingkup BSIP TA 2023 dan TA 2024 oleh Satker lingkup BSIP.
Dalam kegiatan kali ini Sekretaris BSIP, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA menyampaikan bahwa kinerja 1 tahun BSIP telah menghasilkan 14 RSNI, 4 SNI dan 8 calon LSPro. Pada pelaksanaan kegiatan Rembuk Nasional Agrostandar (RENATA) beberapa waktu yang lalu bukan hanya dokumen yang dihasilkan namun pada juga kelembagaan. Beliau menambahkan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian agar
BSIP tidak hanya menghasilkan dokumen tetapi juga instrumen yang dapat meningkatkan nilai tambah produk dan berdaya saing tinggi.
Sekretaris BSIP menambahkan bahwa salah satu tugas kita yakni mengawal SNI hingga dapat diterapkan dan diadopsi sehingga produk yang kita hasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga suatu saat dapat menjadi SNI yang wajib diterapkan.
Memetakan BAS mulai dari tusi dapat dijabarkan sehingga nantinya harus ada skala prioritas dalam sistem penganggaran kedepannya.