BSIP Bengkulu Laksanakan Monitoring Pompa di Bengkulu Selatan
Jum'at, 16/08/2024, BSIP Bengkulu melakukan monitoring pompanisasi bersama Ditjen Hortikultura di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan diawali dengan koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan bersama Direktur Perbenihan Hortikultura yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian (Sakimin) yang didampingi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bidang PSP, Kepala Bidang Penyuluhan, Babinsa dan koordinator penyuluh.
Kepala Dinas menyampaikan bahwa saat PAT Bengkulu Selatan sudah mencapai target namun ada beberapa kendala yaitu perlu bantuan lagi pompa terhadap lahan irigasi yang kekurangan air, dimana CPCLnya diajukan dan perlunya beberapa sumur bor terutama untuk lahan yang tidak sumbernya namun memiliki potensi tinggi.
Direktur Perbenihan Hortikultura (Inti Pertiwi) menyampaikan bahwa PAT Bengkulu Selatan sudah melebihi target namun saat ini bantuan pompa ABT yang sudah diterima belum terlaporkan pemanfaatannya. Provinsi Bengkulu untuk PAT nya sudah mencapai 80% namun untuk LTT reguler masih rendah baru mencapai 40% sehingga perlu kerja keras lagi untuk mencapai target 60%.
Saat ini, Bengkulu Selatan menerima bantuan pompa ABT sebanyak 69 unit (10 unit untuk Brigade dan 59 unit untuk Poktan) dari 103 unit yang diusulkan, 6 unit sudah termanfaatkan namun baru 2 unit yang terlaporkan di laporan utama Kementan. Pelaporan pompa akan diinput oleh petugas dari Bidang Tanaman Pangan dengan data dari Bidang PSP.
Tindak lanjut dari pertemuan ini untuk pompa sebanyak 59 unit akan segera didistribusikan pada Minggu ke-3 Agustus. Untuk mengejar LTT reguler dengan target 60% maka Bengkulu Selatan untuk bulan Agustus LTTnya diminta targetnya 1.000 ha.
Selanjutnya dilakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Kedurang Ilir yaitu pengentasan pompa 3 inch dan peninjauan lokasi irigasi perpompaan. Tanam bersama dan peninjauan lokasi tanaman cabai di Kecamatan Kedurang. Kunjungan terakhir dilakukan di Desa Banding Agung, Kecamatan Seginim untuk meninjau lokasi pertanaman yang diserang hama tikus.